Kamis, 20 September 2012

Makalah Tentang Darah

Daftar Isi Daftar Isi…………………………………………………………………...ii Pembahasan Komponen Darah………………………………………………………….1 Fungsi Darah……………………………………………………………….2 Jenis Darah………………………………………………………………...2 Proses Eritropoesis………………………………………………………..7 Peran Gizi Dalam Eritropoesis…………………………………………..10 Darah dengan system limfatik…………………………………………...13 PEMBAHASAN Komponen Darah , Jenis Darah , dan Fungsi Darah Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang warnannya merah. Warna merah itu keadaannya tidak tetap tergantung pada banyaknya kadar oksigen dan karbondioksida didalamnya. Darah yang banyak mengandung karbon diogsida warnanya merah tua. Adanya oksigen dalam darah di ambil dengan cara bernapas, dan zat tersebut sangat berguna pada peristiwa pembakaran/ metabolisme di dalam tubuh. Vikositas/ kekentalan darah lebih kental dari pada air yang mempunyai BJ 1,041-1,065, temperatur 380C, dan PH 7,37-7,45. Darah selamanya beredar di dalam tubuh oleh karena adanya kerja atau pompa jantung. Selama darah beredar dalam pembuluh maka darah akan tetap encer, tetapi kalau ia keluar dari pembuluhnya maka ia akan menjadi beku. Pembekuan ini dapat dicegah dengan jalan mencampurkan ke dalam darah tersebut sedikit obat anti- pembekuan/ sitrus natrikus. Dan keadaan ini akan sangat berguna apabila darah tersebut diperlukan untuk transfusi darah. Pada tubuh yang sehat atau orang dewasa terdapat darah sebanyak kira-kira 1/13 dari berat badan atau kira-kira 4-5 liter. Keadaan jumlah tersebut pada tiap-tiap orang tidak sama, bergantung pada umur, pekerjaan, keadaan jantung, atau pembuluh darah. A. Fungsi Darah a. Sebagai alat pengangkut yaitu: • Mengambil oksigen/ zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh jaringan tubuh. • Mengangkut karbon dioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru. • Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan ke seluruh jaringan/ alat tubuh. • Mengangkat / mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui ginjal dan kulit. b. Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dalam tubuh dengan perantaraan leukosit dan antibodi/ zat–zat anti racun. c. Menyebarkan panas keseluruh tubuh. B. Kandungan Darah Kandungan dalam darah: • Air : 91% • Protein : 3% (albumin, globulin, protombin dan fibrinigen) • Mineral : 0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam fosfat, magnesium, kalsium, dan zat besi). • Bahan organik : 0,1% (glukosa, lemak asam urat, kreatinin, kolesterol, dan asam amino). C. Bagian – bagian Darah Sel-Sel Darah 1. Sel darah merah (Eritrosit) Sel darah merah (eritrosit) bentuknya seperti cakram/ bikonkaf dan tidak mempunyai inti. Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm), tidak dapat bergerak. Banyaknya kira–kira 5 juta dalam 1 mm3 (41/2 juta). Warnanya kuning kemerahan, karena didalamnya mengandung suatu zat yang disebut hemoglobin, warna ini akan bertambah merah jika di dalamnya banyak mengandung oksigen. Fungsi sel darah merah adalah mengikat oksigen dari paru–paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh dan mengikat karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru–paru. Pengikatan oksigen dan karbon dioksida ini dikerjakan oleh hemoglobin yang telah bersenyawa dengan oksigen yang disebut oksihemoglobin (Hb + oksigen 4 Hb-oksigen) jadi oksigen diangkut dari seluruh tubuh sebagai oksihemoglobin yang nantinya setelah tiba di jaringan akan dilepaskan: Hb-oksigen Hb + oksigen, dan seterusnya. Hb tadi akan bersenyawa dengan karbon dioksida dan disebut karbon dioksida hemoglobin (Hb + karbon dioksida Hb-karbon dioksida) yang mana karbon dioksida tersebut akan dikeluarkan di paru-paru. Sel darah merah (eritrosit) diproduksi di dalam sumsum tulang merah, limpa dan hati. Proses pembentukannya dalam sumsum tulang melalui beberapa tahap. Mula-mula besar dan berisi nukleus dan tidak berisi hemoglobin kemudian dimuati hemoglobin dan akhirnya kehilangan nukleusnya dan siap diedarkan dalam sirkulasi darah yang kemudian akan beredar di dalam tubuh selama kebih kurang 114 - 115 hari, setelah itu akan mati. Hemoglobin yang keluar dari eritrosit yang mati akan terurai menjadi dua zat yaitu hematin yang mengandung Fe yang berguna untuk membuat eritrosit baru dan hemoglobin yaitu suatu zat yang terdapat didalam eritrisit yang berguna untuk mengikat oksigen dan karbon dioksida. Jumlah normal pada orang dewasa kira- kira 11,5 – 15 gram dalam 100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5 mg% dan laki-laki 13,0 mg%. Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya terdiri dari asam amino dan memerlukan pula zat besi, sehingga diperlukan diit seimbang zat besi. Di dalam tubuh banyaknya sel darah merah ini bisa berkurang, demikian juga banyaknya hemoglobin dalam sel darah merah. Apabila kedua-duanya berkurang maka keadaan ini disebut anemia, yang biasanya disebabkan oleh perdarahaan yang hebat, penyakit yang melisis eritrosit, dan tempat pembuatan eritrosit terganggu. 2.Sel darah putih(Leukosit) Bentuk dan sifat leukosit berlainan dengan sifat eritrosit apabila kita lihat di bawah mikroskop maka akan terlihat bentuknya yang dapat berubah-ubah dan dapat bergerak dengan perantaraan kaki palsu (pseudopodia), mempunyai bermacam- macam inti sel sehingga ia dapat dibedakan menurut inti selnya, warnanya bening (tidak berwarna), banyaknya dalam 1 mm3 darah kira-kira 6000-9000. Fungsinya sebagai pertahanan tubuh yaitu membunuh dan memakan bibit penyakit / bakteri yang masuk ke dalam jaringan RES (sistem retikuloendotel), tempat pembiakannya di dalam limpa dan kelenjar limfe; sebagai pengangkut yaitu mengangkut / membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa terus ke pembuluh darah. Sel leukosit disamping berada di dalam pembuluh darah juga terdapat di seluruh jaringan tubuh manusia. Pada kebanyakan penyakit disebabkan oleh masuknya kuman / infeksi maka jumlah leukosit yang ada di dalam darah akan lebih banyak dari biasanya. Hal ini disebabkan sel leukosit yang biasanya tinggal di dalam kelenjar limfe, sekarang beredar dalam darah untuk mempertahankan tubuh dari serangan penyakit tersebut. Jika jumlah leukosit dalam darah melebihi 10000/mm3 disebut leukositosis dan kurang dari 6000 disebut leukopenia. Macam- macam leukosit meliputi: a. Agranulosit Sel leukosit yang tidak mempunyai granula didalamnya, yang terdiri dari: • Limposit, macam leukosit yang dihasilkan dari jaringan RES dan kelenjar limfe, bentuknya ada yang besar dan kecil, di dalam sitoplasmanya tidak terdapat glandula dan intinya besar, banyaknya kira- kira 20%-15% dan fungsinya membunuh dan memakan bakteri yang masuk ke dalam jarigan tubuh. • Monosit. Terbanyak dibuat di sumsum merah, lebih besar dari limfosit, fungsinya sebagai fagosit dan banyaknya 34%. Di bawah mikroskop terlihat bahwa protoplasmanya lebar, warna biru abu-abu mempunyai bintik-bintik sedikit kemerahan. Inti selnya bulat dan panjang, warnanya lembayung muda. b. Granulosit Disebut juga leukosit granular terdiri dari: - Neutrofil Atau disebut juga polimorfonuklear leukosit, mempunyai inti sel yang kadang-kadang seperti terpisah-pisah, protoplasmanya banyak bintik-bintik halus / glandula, banyaknya 60%-50%. - Eusinofil Ukuran dan bentuknya hampir sama dengan neutrofil tetapi granula dan sitoplasmanya lebih besar, banyaknya kira-kira 24%. - Basofil Sel ini kecil dari eusinofil tetapi mempunyai inti yang bentuknya teratur, di dalam protoplasmanya terdapat granula-granula besar. Banyaknya setengah bagian dari sumsum merah, fungsinya tidak diketahui. 3. Sel Pembeku (Trombosit) Trombosit merupakan benda-benda kecil yang mati yang bentuk dan ukurannya bermacam-macam, ada yang bulat dan lonjong, warnanya putih, normal pada orang dewasa 200.000-300.000/mm3. Fungsinya memegang peranan penting dalam pembekuan darah. Jika banyaknya kurang dari normal, maka kalau ada luka darah tidak lekas membeku sehingga timbul perdarahan yang terus- menerus. Trombosit lebih dari 300.000 disebut trombositosis. Trombosit yang kurang dari 200.000 disebut trombositopenia. Di dalam plasma darah terdapat suatu zat yang turut membantu terjadinya peristiwa pembekuan darah, yaitu Ca2+ dan fibrinogen. Fibrinogen mulai bekerja apabila tubuh mendapat luka. ketika kita luka maka darah akan keluar, trombosit pecah dan mengeluarkan zat yang dinamakan trombokinase. Trombokinasi ini akan bertemu dengan protrombin dengan pertolongan Ca2+ akan menjadi trombin. Trombin akan bertemu dengan fibrin yang merupakan benang-benang halus, bentuk jaringan yang tidak teratur letaknya, yang akan menahan sel darah, dengan demikian terjadilah pembekuan. Protrombin di buat didalam hati dan untuk membuatnya diperlukan vitamin K, dengan demikian vitamin K penting untuk pembekuan darah. PlasmaDarah Bagian cairan darah yang membentuk sekitar 5% dari berat badan, merupakan media sirkulasi elemen-elemen darah yang membentuk sel darah merah, sel darah putih, dan sel pembeku darah juga sebagai media transportasi bahan organik dan anorganik dari suatu jaringan atau organ. Pada penyakit ginjal plasma albumin turun sehingga terdapat kebocoran albumin yang besar melalui glomerulus ginjal. Hampir 90% dari plasma darah terdiri dari air, di samping itu terdapat pula zat-zat lain yang terlarut di dalamnya ERITROPOESIS I. Definisi Eritropoesis Eritropoesis adalah proses pembuatan eritrosit, pada janin dan bayi proses ini berlangsung di limfa dan sumsum tulang, tetapi pada orang dewasa terbatas hanya padasumsum tulang. (Dorland edisi 31) II. Proses Pembentukan Eritropoesis 1. Proses eritropoesis dimulai sel induk multipotensial, kemudian terbentuk sel-sel induk unipotensial yang masing-masing membentuk satu jenis sel misalnya eritrosit. Proses pembentukan eritrosit ini disebut eritropoesis. 2. Dalam keadaan normal 20% dari sel sumsum tulang yang berinti adalah sel berinti pembentuk eritrosit. 3. Sel berinti pembentuk eritrosit ini tampak berkelompok-kelompok dan tidak masuk ke dalam sinusoid. 4. Baru pada tahap retikulosit (tak berinti lagi) sel-sel ini menjadi lebih bebas satu sama lain dan dapat masuk ke dalam sinusoid untuk terus masuk dalam aliran darah. 5. Sel induk unipotensial yang committed akan mulai bermitosis sambil berdiferensiasi menjadi sel eritrosit bila mendapat rangsangan eritropoetin. 6. Selain merangsang proliferasi sel induk unipotensial, eritropoetin juga merangsang mitosis lebih lanjut sel promonoblas, normoblas basofilik dan normoblas polikromatofil. (Biasanya diperlukan 3¬5x mitosis untuk mengubah proeritroblas mencapai tahap terakhir dari sistim eritropoesis yang masih berinti. Peran Gizi Dalam Eritropoesis Proses pembentukan darah ini membutuhkan berbagai zat gizi dari luar antara lain Fe (zat besi), vit B12, asam folat, kobalt, dll. Fe Sebenarnya, dalam tubuh kita sudah terkandung Fe (kurang lebih 3-5/2,5-4 gram Fe) Fe ini didistribusikan dalam Hb sebanyak 70%, sedangkan 26% (ada juga yang menyebutkan 30%-40%) berupa cadangan besi yang tersimpan di dalam liver, limpa, dan tulang. Fe yang ada di dalam makanan ini merupakan ikatan organic berupa garam Fe memiliki banyak fungsi, antara lain: 1. transport O2 dan CO2 (ini kaitannya sama hemoglobin) 2. bagian enzim yang mempengaruhi respirasi sel dan sintesis DNA 3. penyimpanan oksigen di otot (yang ini hubungannya sama myoglobin) 4. oksidasi sel membentuk ATP (hubungannya sama cytochromes) 5. sistem imun Rata-rata penyerapan Fe pada orang dewasa sekitar 5-15%. Tapi untuk wanita, penyerapannya lebih besar (karena wanita subur harus mengalami proses menstruasi, makanya jadi lebih butuh penyerapan banyak). Perbandingan penyerapan untuk laki-laki dan wanita itu 6% : 13% Faktor yang meningkatkan itu antara lain: - vitamin C - protein (seperti daging, ikan, unggas) - kondisi kebutuhan yang meningkat (seperti dalam masa pertumbuhan, hamil) - atau konsumsi gula Jadi, kalo mau Fe yang terserap lebih banyak, bisa dibarengi dengan pengonsumsian vitamin C, gula, dan protein yang cukup pula. Kehilangan Fe sebanding dengan kehilangan darah. Kenapa? Karena dalam eritrosit, 2/3nya merupakan fe. Jadi hilangnya fe sekitar 20mg/hari. Tubuh ini sebenarnya ga butuh fe kalau fe itu ga hilang dari tubuh. Tapi, ternyata fe ini akan hilang ga hanya lewat darah aja. Vitamin B12 - Berfungsi pada sintesis sel darah merah dan maturasi. - Jika terjadi kekurangan, sel darah merah akan besar dan immature sehingga anemia yang terjadi disebut anemia megaloblastik (atau lebih spesifiknya anemia perniciosa). Asam folat - Berfungsi pada sintesis sel darah merah terutama pada maturasi - Apabila kekurangan, akan mengalami anemia megaloblastik Co (kobalt) - Berfungsi dalam oksidasi besi (bisa ditansport dari lumen ke simpanan untuk eritopoiesis, pembentukan sel normal sumsum tulang) - Jika kekurangan, akan anemia hipokromik Vitamin A, E, C - Berfungsi sebagain antioksidan sehingga bisa mencegah hemolisis dari sel darah merah Riboflavin - Aplasia sel darah merah ( anemia normositik) B6 (pyridoxine) - Berfungsi dalam pembentukan porphirin (heme) - Apabila kekurangan akan mengakibatkan hipokromik anemia. Darah Dengan Sistem Limfatik Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi mengalirkan limfa atau getah bening di dalam tubuh. Limfa (bukan limpa) berasal dari plasma darah.. yang keluar dari sistem kardiovaskular ke dalam jaringan sekitarnya. Cairan ini kemudian dikumpulkan oleh sistem limfa melalui proses difusi ke dalam kelenjar limfa dan dikembalikan ke dalam sistem sirkulasi Susunan limfe • Mirip plasma, kadar protein lebih kecil, penambahan oleh kelenjar limfe menjadikan kadar limfosit tinggi • Komponen sistem yang lain : saluran limfe dan kelenjar limfe (nodus limfe) • Bersama organ limpa, hati dan sumsum tulang membentuk Retikulo-Endotelial Sistem (RES) lymphatic system Fungsi 1. Mengembalikan cairan & protein dari jaringan ke sirkulasi darah 2. Mengangkut limfosit 3. Membawa lemak emulsi dari usus 4. Menyaring & menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan penyebaran 5. Menghasilkan zat antibody kelenjar limfe Kelenjar / nodus limfe • Kecil lonjong seperti kacang • Terdapat di sepanjang pembuluh • Kerja : penyaring • Banyak dijumpai di tempat pembentuk limfosit • Kelompok utama terdapat di : Axila / ketiak, Leher, Thorak, Abdomen, Lipat paha kelenjar limfe abdomen aliran limfe 2 area sistem limfatik Pembuluh / saluran limfe • Serupa vena kecil • Banyak katup • Pembuluh terkecil terdiri selapis endotelium • Khilus / lakteal = pembuluh limfe khusus dijumpai dalam vili usus kecil • Ada 2 saluran utama : o Duktus torasikus : mengalirkan dari seluruh tubuh selain bagian kanan o Duktus limfe kanan : mengalirkan dari kanan kepala dan leher, lengan kanan dan dada kanan Tonsil / amandel Tonsil • Terdiri atas jaringan limfe • Terletak di antara dua tiang fause (lengkung langit-langit) • Banyak terdapat persediaan limfosit organ limpa Limpa • Kelenjar limfe besar • Terletak di sebelah kiri abdomen (hipogastrium kiri ) • Berdekatan fundus gaster, menyentuh diafragma • Fungsi : o membentuk sel darah merah o menghasilkan limfosit o pembongkaran sel darah merah,sel darah putih & trombosit o bagian dari RES

Tidak ada komentar:

Posting Komentar